Internet sudah seperti makanan dan setiap hari dikonsumsi. Manusia tidak bisa menghentikan begitu saja kebiasaan tersebut, media siber sudah menciptakan manusia sebagai media massa dan menciptakan tangan tak terlihat dengan baris algorithma.

Sibernitas
Sampai dimana tangan kita akan mentradisi dan terbiasa menggeser layar 4,7 inci. Teknologi dijalankan dengan baris perintah dan kode sudah tidak asing lagi di telinga masyarakat. Namun sayangnya tidak sedikit yang mengetahui bahwa mereka hanya bisa menjalankan saja  tanpa tahu bagaimana layar 4,7 inci dibuat dan dijalankan. Konsumsi berita lokal misalnya sudah menjadi hidangan pembuka di pagi hari disertai berita hiperlokal untuk cuci mulutnya. Masyarakat beralih dari membaca di kertas lalu berpindah membaca di layar 4,7 inci diterangi lampu led layar sembari mengetikkan perintah yang akan diselidiki Google. Kebiasaan berpindah, tagihan koran harian kini sudah bisa dibayarkan di konter terdekat sebagai pengganti paket data, kuota internet. Kini, suara pengantar koran digantikan notifikasi smartphone. Syaratnya hanya satu, asalkan ada internet orang saat ini bisa tahu dunia lain.


Pola Konsumsi Berita
Lalu apa setelah era media menjadi nomor satu di belantara pers dunia?
kebutuhan akan berita semakin meningkat, tidak hanya informasi soal "apa yang terjadi dengan kabupaten sebelah?", tetapi informasi yang lebih bersifat individualis, orang sekarang suka dengan informasi apa yang bermanfaat untuk menunjang hidupnya, karirnya dan hasratnya. Kebutuhan informasi akhirnya menjadi "trendsetter" (pembentuk tren) yang kemudian di amini oleh masyarakat. Informasi juga perlu dipertimbangkan gizinya, informasi yang tidak disertai standar gizi yang baik akan merusak otak dan hasil akhirnya adalah tindakan. Maka standar faktual dan aktual informasi harus mempertimbangkan data yang menyertainya. Sebagai perhatian, masyarakat diharapkan lebih hati-hati  dengan makanannya serta keberimbangan gizi yang menyertainya.

Hantu Dunia Maya
Sebaiknya telusuri kembali bagaimana tindakan anda tebentuk, apakah dari lingkungan sekitar, intervensi orang tua, orang lain atau konsumsi berita yang aknda baca. Sebagian dunia maya, disana tidak ada pemiliknya, semua orang hanya mengakui apa yang kadang hanya mereka kopi dan paste saja, bukan hasil jerit payah otaknya. Dunia maya sudah dipenuhi orang tak terlihat, bahasa mistinya "hantu"  yang wajarnya tidak terlihat namun memberi tanda tanda saja sebagai bukti kalau mereka ada dan ingin diakui keberadaannya. Hantu di Dunia maya jelas berbeda, mereka diciptakan dari kode dan dijalankan dengan program. Peran "hantu kode" ini sangat berbahaya, terutama jika anda adalah pembaca setiap berita online, siap-siap termakan oleh hantu Dunia maya. Perbedaan Hantu Dunia maya dan Nyata hanyalah pada eksistensinya. Dia nyata memang ada karena kita ada dan dia diciptakan bahkan bagian dari kita juga, nyatannya hantu memang ada. Mesin berita menyertakan konsep ini sebagai bot, atau robot yang bisa menjalankan dengan algoritma di dalam penelusuran berita. Kejadian saat ini di dunia nyata bisa langsung  di rekomendasikan media kepada anda, bisa manipulasi.

Intinya masyarakat sebaiknya lebih waspada dengan makanan mereka, dan menelusiri kembali faktor bagaimana tindakan mereka terjadi.



*Alvarisi
Writer | Your Friend