Bagaimana rasanya kehilangan rasa? 


Pernahkah kamu mengalami "tiada rasa" dalam melakukan apapun, mendengarkan lagu, melakukan ibadah, atau sedang makan. 


Umumnya kehilangan rasa adalah fenomena yang tidak disadari, kita melakukan kegiatan tanpa melibatkan kesadaran penuh atas tindakan itu, lalu lambat laun kegiatan terus menerus seperti itu dan menyebabkan kelelahan batin. Kontak fisik aalah jembatan bagaimana manusia berinteraksi dnegan lainnya, manusia mengalami proses "connecting" dengan yang lain, dengan kawan atau dengan keluarga lewat media sosialnya. 

Lalu, ketika semua terhubung, kamu mulai menyadari "keterhubungan" itu hampa, tak bermakna. 

Menurut Jung, kejadian itu disebut "modern in search of soul" (manusia modern dalam pencarian jiwanya), kata manusia dalam pencarian ditujukan sebagai keadaan yang menggambarkan perputaran, atau tidak adanya ketenangan dalam bathinnya. Karena proses mencari adalah menemukan sesuatu, menemukan jawaban atas pertanyaan, dan dalam konteks ini manusia mecari Jiwanya. Konsep tentang Jiwa digambarkan Jung sebagai "psyche" ia adalah material asali manusia yang melatari seluruh kepribadian-kepribadian dirinya. Kata asali merujuk pada sifat pertama, sifat alamiah atau hakikat yang memunculkan keadaan sesudahnya, membentuk sebuah sifat baru namun berdasarkan sifat aslinya. Manusia mencari modern mencari model asalinya. Ia membutuhkan pengertian tentang diri yang sebenarnya, ia telah lelah dengan sifat yang terbentuk dari "bukan aslinya", dalam pencarian ini disebut "in search of soul". 


Empat Sifat Asali Manusia


Pengabaian pada pengetahuan dan pemenuhan materi secara berlebihan menyebabkan mereka kehilangan "cara mencari dirinya sendiri". Ibarat kata tumpukan sampah yang telah lama dipendam bertahun-tahun akan mengeras juga, atau berubah menajadi sesuatu yang lain. Persoalan manusia sekarang kata Jung, adalah dirinya sendiri. 

Ia memberikan pengertian tentang sifat asali manusia yanh disebut, Anima, Animus, Shadow dan Persona. 


Mencari rasa dalam diri


Bagian terpenting dari definisi Jung adalah persona, ia menunjukkan bahwa persona adalah sifat sejati manusia, sifat yang terbaik dari yang baik dan sifat paling jernih manusia di dalam pencapaian apapun atau disebut ruh manusia (spirit). 

Disana, spirit, terdapat kejernihan yang nampak memberikan ketenangan pada tubuh fisik, pikiran dan bathin. Ia membawa dirinya pada ketenangan tertinggi kesadaran yang merupakan bathin asli manusia. Bahkan kadang pikiran diarahkan sebagai ketidaklogisan yang bermakna, logika dikaburkan, spekulasi dan perhitungan disisihkan  dan mendapatkan ketenangan tidak logis, pencapaian alamiah yang ia sebut sebagai bathin. 

Pengaruh lingkungan manusia pertama adalah Anima, sifat adali laki-laki terhadap sifat sifat perempuan, ia memiliki sifat lembut, pengasih dan rasa iba sebagaimana ia serinh hidup dengan sifat sifat dalam keluarganya. Berbeda dengan Animus, yang menunjukkan sifat jantan, tangguh dan pantang menyerah pada setiap wanita sebagai bias dari adanya laki-laki disekeliling mereka, sifat ini akan selalu melekat pada wanita. Kemudian dari kedua sifat itu ada bayang-bayang (shadow), sifat asali ketiga yang digambarkan Jung sebagai sebuah potensi keburukan yang diakibatkan pengaruh lingkungan ia tinggal, shadow meliputi potensi membunuh, dendam, kebencian dan tindak menyimpang. Tindakan yang dimiliki setiap manusia jika ia menginginkannya, shadow adalah bayang bayang penyebab berbagai hal yang menyimpang namun ia adalah sifat alami manusia. 

Sifat tertinggi bagi jung disebut persona, yang dalam pencapaiannya haruslah melewati berbagai level tertentu, manusia harus berusaha mendaki dirinya sendiri, bertarung dengan kehendak hasratnya sendiri. Pertarungan yang panjang suatu kali akan menemukan titik temu, tahap persona ialah sifat yang tidakbterpengaruh anima, animus dan shadow, ia adalah dirinya sendiri dan ia tidak melakukan hal dengan dasar ketiga sifat itu sebagai wijud dirinya. Ialah wujud yang dicari-cari manusia modern, wujud asli dan paling penting agar ia menjadi dirinya sendiri dalam wujud sifat sifat tertinggi. 


Proses rasa, adalah langkah paling awal bagi diri manusia mencapai pertanyaanya. Siapakah dirinya dan bagaimana kehilangan dirinya sendiri. Wujud manusia saat ini adalah wujud "yang lain" wajah dari sifat bukan dirinya dan kesadaran yang dikendalikanmateri dan wujud fisik saja. Maka melatih bagaiman ia mencapai persona adalah melatih rasa secara teratus dan mereduksi berbagai sifat pada lingkungan terdekatnya. Rasa hampir dikatakan sebagai satu satunya penyatu antara jiwa, batin dan akal. 


Think all of the thing


Alvarisi

Writer | yourfriends